This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 24 Februari 2012

Perlunya Pendidikan Lingkungan Hidup Sejak Usia Dini


Pendidikan lingkungan adalah sebuah proses yang bertujuan dalam membangun populasi dunia yang berkesadaran dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan secara keseluruhan, serta berbagai problem yang terkait dengannya. Menanamkan pengetahuan, sikap, ketrampilan, motivasi, dan komitmen untuk bekerja secara individu dan bersama-sama untuk menemukan penyelesaian terhadap masalah-masalah yang saat ini muncul sekaligus mencegah masalah baru. Usia dini adalah "usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik dan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya.

Pengenalan lingkungan hidup bagi anak usia dini ini bertujuan untuk membangun kesadaran sejak dini agar lebih memperhatikan pentingnya pendidikan terhadap lingkungan hidup. Selain itu akan lebih mendekatkan anak kepada lingkungan alam sehingga lebih cepat berinteraksi menyadarai bahwa alam begitu penting untuk kelangsungan hidup. Ruang lingkup yang dipilih pada tingkat pendidikan dasar, yaitu untuk lebih memberikan pengenalan kepada anak mengenai lingkungan dan keanekaragaman alam. Juga sebagai bekal pengetahuan berbasis lingkungan sehingga dapat diterapkan ke masyarakat luas.

Nadine Zamira Sjarief, CEO dari Greeneration4life yang bergerak di bidang konsultan lingkungan berpendapat, pendidikan lingkungan hidup harus dimulai dari hati. Tanpa sikap mental yang tepat, semua pengetahuan dan keterampilan yang diberikan hanya akan menjadi sampah semata. Untuk membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, proses yang paling penting dan harus dilakukan adalah dengan menyentuh hati. Jika proses penyadaran telah terjadi dan perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan telah terjadi, maka dapat dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup. Nilai-nilai kecintaan lingkungan hidup akan dengan sendirinya tertanam dalam diri seseorang, bila ketertarikan dan kepedulian terhadap alam telah dibangun sejak dini.

Upaya penyelamatan lingkungan sangat diperlukan untuk generasi sekarang dan generasi mendatang. Masyarakat perlu diberi pengertian agar mau mengubah perilaku untuk peduli terhadap lingkungan. Limbah atau sampah bisa diolah menjadi hal yang berguna bagi masyarakat. Bahkan jika dikelola secara baik maka pengolahan limbah sampah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Masalah lingkungan hidup tidak hanya berhubungan dengan gejala-gejala perubahan alam yang sifatnya evolusioner, tetapi juga menyangkut pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri dan keluarga.

Adanya pengertian dan persepsi yang sama dalam memahami pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup manusia, akan dapat mengendalikan tindakan dan prilaku manusia untuk lebih mementingkan lingkungan hidup. Kemauan untuk saling menjaga kelestarian dan kesimbangan lingkungan hidup merupakan itikad yang luhur dari dalam diri manusia dalam memandang hakekat dirinya sebagai warga dunia. Niat untuk melindungi lingkungan merupakan hal yang paling penting demi meningkatkan kesadaran masyarakat atas kelestarian dan kesimbangan lingkungan hidup. Kesadaran lingkungan merupakan syarat mutlak bagi pengembangan lingkungan seara efektif. Artinya tanpa adanya kesadaran tentang lingkungan hidup bagi manusia maka tentu pengembangan lingkungan kearah yang bermanfaat tidak akan tercapai. Syarat penunjang untuk pencapaian tujuan tersebut adalah dengan



Konsep Ekosistem


Konsep ekosistem menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari tempat atau lingkungan hidupnya. sebagai salah satu komponen yang menempati mata rantai daur materi dan transfer energi: Oksigen, air, tumbuhan, dan hewa. timbal -balik, manusi ajuga menghidupi komponen hayati lainny, misal:tinja dan air seninyamerupakan makanan bagi jenis mahluk hidup dan tubuhnya setelah meninggal diuraikan oleh jasad renik menjadi senyawa yang lebih sederhana sebagai mineral, air, dan CO2.

Menurut Arne Naess krisis lingkungan saat ini hanya bisa diatasi dengan melakkan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam.
 Cara pandang sangat menentukan gerak langkah manusia terhadap kegiatannya termasuk da;am memperlakukan alam ini. Selama ini telah berkembang dua cara pandang, yaitu antroposentrisme dan ekosentrisme. Kedua cara pandang ini mempunyai alasan (pertimbangan rasional)masing-masing. Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat sistem alam semesta, cara pandang ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kebutuhan kepentingan manusia selain itu cara pandang ini pula melahirkan sikap yang rakus dan tamakyang menyebabkan manusia mengambil semua kebutuhan hidupnya dari alam tanpa memperhitungkan kelestariannya karena alam dipandang hanya demi kepentingan manusia sehingga sebagian pihak mengatakan krisis lingkungan dianggap terjadi karena prilaku manusia yang dipengaruhi oleh cara pandang antroposentrisme ini. Imanuel Kant adalah salah seorang penganut teori ini mengatakan bahwa hanya manusia yang merupakan mahluk rasional, manusia diperbolehkan secara moral menggunakan mahluk non rasional lainnya untuk mencapai suatu tatanan dunia yang rasional.

Apa itu Lingkungan Hidup?



Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. 
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Upaya Dalam Pelestarian Lingkungan hidup


Beberapa upaya yang dapat dilakukaan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Selasa, 21 Februari 2012

Pentingnya kesadaran remaja terhadap lingkungan hidup


      Apabila setiap remaja memiliki kesadaran diri dan rasa tanggung jawab pribadi untuk menjaga kebersihan lingkungan, kita yakin bahwa lingkungan hidup kita akan baik.
Banyak cara yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan melibatkan remaja dalam kegiatan Bakti Sosial (BakSos) dari desa ke desa. Melibatkan remaja dalam kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mulai dari langkah-langkah untuk menjaga kebersihan, tata cara pelestarian serta manfaat-manfaat dari lingkungan yang bersih.
     Para remaja yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya. Namun satu hal yang sangat disayangkan pengaruh kebiasaan yang sudah membudaya di lingkungan sosial kita, membuat remaja enggan melakukan hal-hal kecil. Melibatkan remaja dalam mengelola sampah sebenarnya bisa menjadi contoh yang baik. Bila sejak remaja cerdas dalam mengelola sampah dan limbah, maka lingkungan hidup kita akan bisa lebih baik.
     Remaja sangat perlu dibekali dengan sikap kreatif dalam mengelola lingkungan. Sebab remaja yang kreatif akan bisa mengelola sampah dan limbah menjadi berkah. Adapun remaja yang memiliki kreatifitas tinggi, dapat memanfaatkan sampah yang dianggap sebagai limbah serta pencemaran lingkungan itu menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. Melalui proses pengolahan dan proses produksi dengan menggunakan keterampilan dan mempoles sampah menjadi suatu keunikan akan memiliki nilai jual yang tinggi. Namun saat ini pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa sampah sekalipun bisa menghasilkan rupiah?
Kiranya untuk dapat melaksanakan semua kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan itu ada tiga hal yang menjadi catatan untuk kita semua, yakni 3D - Dimulai dari yang kecil, Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari sekarang -.