Konsep ekosistem menyatakan bahwa
manusia merupakan bagian dari tempat atau lingkungan hidupnya. sebagai salah
satu komponen yang menempati mata rantai daur materi dan transfer energi:
Oksigen, air, tumbuhan, dan hewa. timbal -balik, manusi ajuga menghidupi
komponen hayati lainny, misal:tinja dan air seninyamerupakan makanan bagi jenis
mahluk hidup dan tubuhnya setelah meninggal diuraikan oleh jasad renik menjadi
senyawa yang lebih sederhana sebagai mineral, air, dan CO2.
Menurut Arne Naess krisis lingkungan
saat ini hanya bisa diatasi dengan melakkan perubahan cara pandang dan perilaku
manusia terhadap alam.
Cara pandang sangat menentukan gerak
langkah manusia terhadap kegiatannya termasuk da;am memperlakukan alam ini.
Selama ini telah berkembang dua cara pandang, yaitu antroposentrisme
dan ekosentrisme. Kedua cara pandang ini mempunyai alasan (pertimbangan
rasional)masing-masing. Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat sistem alam semesta, cara pandang ini
menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi
kebutuhan kepentingan manusia selain itu cara pandang ini pula melahirkan sikap
yang rakus dan tamakyang menyebabkan manusia mengambil semua kebutuhan hidupnya
dari alam tanpa memperhitungkan kelestariannya karena alam dipandang hanya demi
kepentingan manusia sehingga sebagian pihak mengatakan krisis lingkungan
dianggap terjadi karena prilaku manusia yang dipengaruhi oleh cara pandang
antroposentrisme ini. Imanuel Kant adalah salah seorang penganut teori ini
mengatakan bahwa hanya manusia yang merupakan mahluk rasional, manusia diperbolehkan
secara moral menggunakan mahluk non rasional lainnya untuk mencapai suatu
tatanan dunia yang rasional.
0 komentar:
Posting Komentar